Sabtu, 29 November 2014

BAB II



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1         Pengertian tradisi
Tradisi merupakan gambaran sikap dan prilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan. “budaya, sebagai salah satu smber akhlak dan budi pekerti, memiliki definisi dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, budaya mencakup kesenian dengan semua cabang-cabangnya sedangkan dalam arti luas, budaya mencakup semua aspek kehidupan manusia. Menurut sutan takdir alisjahbana, budaya dalam arti sempit adalah adat istiadat, kepercayaan dan seni. Sedangkan budaya dalam arti luas mencakup segala perbuatan manusia, hasil budi manusia, kehidupan manusia sehari-hari.” (Maurits Simatupang, 2002:139-140).

2.2         Pengertian masyarakat
Konsep tentang masyarakat pasti sering kita dengar, seperti : masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat betawi, masyarakat jawa dan sebagainya. Meskipun secara mudah bisa diartikan bahwa masyarakat itu berarti warga. Namun pada dasarnya konsep masyarakat itu sendiri sangatlah abstrak dan sulit ditangkap. Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari bahasa arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan social. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah dan identitas. Definisi masyarakat adalah “suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.”  (Peter L. Berger).



2.3         Sejarah dan letak geografis daerah Panjalu
Panjalu adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yang terletak di ketinggian 731 m dpl dan berada kaki Gunung Sawal (1764 m dpl) Jawa Barat. Posisi Panjalu dikelilingi oleh benteng alamiah berupa rangkaian pegunungan , dari sebelah selatan dan timur berdiri kokoh Gunung Sawal yang memisahkannya dengan wilayah Galuh, bagian baratnya dibentengi oleh Gunung Cakrabuana yang dahulu menjadi batas dengan Kerajaan Sumedang Larang dan di sebelah utaranya memanjang Gunung Bitung yang menjadi batas Kabupaten Ciamis dengan Majalengka yang dahulu merupakan batas Panjalu dengan Kerajaan Talaga.
Secara geografis pada abad ke-13 sampai abad ke-16 (tahun 1200-an sampai dengan tahun 1500-an) Kerajaan Panjalu berbatasan dengan Kerajaan Talaga, Kerajaan Kuningan, dan Cirebon di sebelah utara. Di sebelah timur Kerajaan Panjalu berbatasan dengan Kawali (Ibukota Kemaharajaan Sunda 1333-1482), wilayah selatannya berbatasan dengan Kerajaan Galuh, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kerajaan Galunggung dan Kerajaan Sumedang Larang. Ibukota atau pusat kerajaan Panjalu berpindah-pindah sesuai dengan perkembangan zaman, beberapa lokasi yang pernah menjadi pusat kerajaan adalah :
2.3.1        Karantenan Gunung Sawal
Karantenan Gunung Sawal menjadi pusat kerajaan semasa Panjalu menjadi daerah Kebataraaan, yaitu semasa kekuasaan Batara Tesnajati, Batara Layah dan Batara Karimun Putih. Di Karantenan Gunung Sawal ini terdapat mata air suci dan sebuah artefak berupa situs megalitik berbentuk batu pipih berukuran kira-kira 1,7 m x 1,5 m x 0,2 m. Batu ini diduga kuat digunakan sebagai sarana upacara-upacara keagamaan, termasuk penobatan raja-raja Panjalu bahkan mungkin penobatan Maharaja Sunda.
2.3.2        Dayeuhluhur Maparah
Dayeuhluhur (kota tinggi) menjadi pusat pemerintahan sejak masa Prabu Sanghyang Rangga Gumilang sampai dengan Prabu Sanghyang Cakradewa. Kaprabon Dayeuhluhur terletak di bukit Citatah tepi Situ Bahara (Situ Sanghyang). Tidak jauh dari Dayeuhluhur terdapat hutan larangan Cipanjalu yang menjadi tempat bersemadi Raja-raja Panjalu. Konon Presiden I RI Ir Soekarno juga pernah berziarah ke tempat ini sewaktu mudanya untuk mencari petunjuk Tuhan YME dalam rangka perjuangan pergerakan kemerdekaan RI.
2.3.3        Nusa Larang
Prabu Sanghyang Borosngora memindahkan kaprabon (kediaman raja) dari Dayeuhluhur ke Nusa Larang. Nusa Larang adalah sebuah pulau yang terdapat di tengah-tengah Situ Lengkong. Dinamai juga Nusa Gede karena pada zaman dulu ada juga pulau yang lebih kecil bernama Nusa Pakel (sekarang sudah tidak ada karena menyatu dengan daratan sehingga menyerupai tanjung). Untuk menyeberangi situ menuju Keraton Nusa Larang dibangun sebuah Cukang Padung (jembatan) yang dijaga oleh Gulang-gulang (penjaga gerbang) bernama Apun Otek. Sementara Nusa Pakel dijadikan Tamansari dan Hujung Winangun dibangun Kapatihan untuk Patih Sanghyang Panji Barani.
2.3.4        Dayeuh Nagasari Ciomas
Dayeuh Nagasari dijadikan kediaman raja pada masa pemerintahan Prabu Rahyang Kancana sampai dengan pemerintahan Bupati Raden Arya Wirabaya. Dayeuh Nagasari sekarang termasuk kedalam wilayah Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Ciamis.
Pada masa pemerintahan Prabu Rahyang Kancana, di Ciomas juga terdapat sebuah pemerintahan daerah yang dikepala oleh seorang Dalem (Bupati) bernama Dalem Mangkubumi yang wilayahnya masuk kedalam kekuasaan Kerajaan Panjalu.
2.3.5        Silsilah Ciomas Panjalu
2.3.5.1         Buyut Asuh.
2.3.5.2         Buyut Pangasuh.
2.3.5.3         Buyut Surangganta.
2.3.5.4         Buyut Suranggading.
2.3.5.5         Dalem Mangkubumi.
2.3.5.6         Dalem Penghulu Gusti.
2.3.5.7         Dalem Wangsaniangga.
2.3.5.8         Dalem Wangsanangga.
2.3.5.9         Dalem Margabangsa.
2.3.5.10           Demang Wangsadipraja.
Menjabat sebagai Patih Panjalu pada masa pemerintahan Arya Sumalah dan Pangeran Arya Sacanata, berputera Demang Wargabangsa I.
2.3.6        Demang Wargabangsa I. Menjabat sebagai Patih Panjalu pada masa pemerintahan Arya Wirabaya, berputera Demang Wargabangsa II.
2.3.7        Demang Wargabangsa II. Menjabat sebagai Patih Panjalu pada masa pemerintahan Tumenggung Wirapraja, memperisteri Nyi Raden Siti Kalimah binti Raden Jiwakrama bin Pangeran Arya Sacanata, berputera Demang Diramantri I.
2.3.8        Demang Diramantri I. Menjabat sebagai Patih Panjalu pada masa pemerintahan Tumenggung Cakranagara I, memperisteri Nyi Raden Panatamantri binti Tumenggung Cakranagara I dan mempunyai tiga orang anak bernama 1) Demang Diramantri II, 2) Demang Wangsadipraja, dan Nyi Raden Sanggrana (diperisteri seorang Sultan Cirebon).
2.3.9        Demang Diramantri II. Menjabat sebagai Patih Panjalu pada masa pemerintahan Tumenggung Cakranagara II menggantikan Demang Suradipraja. Sedangkan sang adik yaitu Demang Wangsadipraja menjadi Patih Panjalu pada masa pemerintahan Tumenggung Cakranagara III, Demang Wangsadipraja mempunyai dua orang anak yaitu: 1) Demang Prajanagara, dan 2) Demang Cakrayuda.
2.3.10    Demang Prajanagara diangkat menjadi Patih Galuh, sedangkan adiknya yang bernama Demang Cakrayuda diangkat menjadi Patih Kuningan. Demang Cakrayuda memperisteri Nyi Raden Rengganingrum binti Tumenggung Cakranagara II dan menurunkan putera bernama Demang Dendareja.
2.3.11    Demang Dendareja diangkat menjadi Patih Galuh.
2.3.12    Dayeuh Panjalu
Raden Tumenggung Wirapraja kemudian memindahkan kediaman bupati ke Dayeuh Panjalu sekarang. Sementara itu pusat kerajaan Panjalu ditandai dengan sembilan tutunggul gada-gada perjagaan yaitu patok-patok yang menjadi batas pusat kerajaan sekaligus berfungsi sebagai pos penjagaan yang dikenal dengan Batara Salapan, yaitu terdiri dari:
2.3.12.1          Sri Manggelong di Kubang Kelong, Rinduwangi
2.3.12.2          Sri Manggulang di Cipalika, Bahara
2.3.12.3          Kebo Patenggel di Muhara Cilutung, Hujungtiwu
2.3.12.4          Sri Keukeuh Saeukeurweuleuh di Ranca Gaul, Tengger
2.3.12.5          Lembu Dulur di Giut Tenjolaya, Sindangherang
2.3.12.6          Sang Bukas Tangan di Citaman, Citatah
2.3.12.7          Batara Terus Patala di Ganjar Ciroke, Golat
2.3.12.8          Sang Ratu Lahuta di Gajah Agung Cilimus, Banjarangsana
2.3.12.9          Sri Pakuntilan di Curug Goong, Maparah

1 komentar:

  1. Yg bener keturunan Demang Wangsa dipraja 2 orang atau 14 orang.
    https://www.panjalu.net/2020/05/dede-yusuf-memang-keturunan-panjalu.html?m=1

    BalasHapus