BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka hal-hal yang dapat
disimpulkan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Awalnya
tradisi itu sebagai simbol tradisi agama yaitu merayakan kelahiran nabi
Muhammad SAW (maulud), tetapi oleh para keturunan ditambah dengan acara
pemandian benda-benda pusaka dan pertunjukan kesenian tradisional.
4.1.2 Pertama-tama
acara dimulai pada malam hari hingga pagi sebagai pembukaan acara, lalu
diteruskan dengan acara pengambilan benda-benda pusaka di Bumi Alit lalu benda
pusaka dibawa ke Nusa Gede (Situ Lengkong) untuk melakukan semedi lalu dibawa
ke tempat pemandian yang sudah disediakan untuk dibersihkan, sesudah selesai
dibersihkan kemudian dikeringkan memakai kemenyan lalu dibungkus kembali
memakai janur dan kain kafan serta ikatannya.
4.1.3 Mempunyai
nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi Nyangku yaitu nilai Ekonomi,
Agama,Budaya, Sosial, yang berpengaruh terhadap masyarakat sekitar.
4.1.4 Pengaruh
tradisi Nyangku terhadap masyarakat Panjalu hanya berpengaruh dalam segi
ekonomi, karena masyarakat yang mempunyai kepercayaan spiritual adalah orang
luar.
4.2 Saran
Dengan hasil yang telah diperoleh, maka hal-hal yang
dapat disarankan adalah sebagai berikut:
4.2.1
Nyangku
adalah kebudayaan yang sudah ada dari zaman kerajaan Panjalu yang dilaksanakan
setiap 1 (satu) tahun sekali pada bulan Robi’ul Awal (Maulud). Dalam kebudayaan
tersebut ada acara wayang khas Pajalu yang biasa disebut Wayang Julung, pentas
Gemyung, pemandian benda-benda pusaka (peninggalan kerajaan Panjalu),
kebudayaan tersebut dilaksanakan oleh sesepuh panjalu dan Yayasan Borosngora
dan masyarakat yang terikat dengan acara tersebut.
Jadi sebagian masyarakat luas hanya ikut berpartisipasi saja.
4.2.2
Tentang
air bekas memandikan benda pusaka karena kebanyakan masyarakat Panjalu sangat
begitu percaya akan khasiat air tersebut menurut mereka air itu memiliki banyak
berkah, tetapi menurut penulis air itu sangatlah kotor dan sangat lekat dengan
kemusyrikan karena percaya akan benda dan air tersebut (dinamisme).
4.2.3
Jangan mengganggap tradisi ini menjadi
menyimpang karena salah mengartikan dalam cara prosesnya, bahwa tradisi nyangku
ini bertujuan untuk penjalin silaturahmi dan bukan hal-hal yang bukan-bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar